DAULAH BANI UMAYYAH DI SPANYOL
( Oleh : Siswadi, S.Ag,
S.Pd. )
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berakhirnya periode klasik
Islam, ketika Islam mengalami kemunduran, Eropa bangkit mengalami kebangkitan.
Kebangkitan yang dialami oleh Eropa tidak hanya dalam bidang politik saja yang
bisa mengalahkan kerajaan-kerajaan Islam dan dunia bagian lainya, tetapi juga
dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sehingga kemajuan dalam bidang
ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut yang mendukung keberhasilan politiknya.
Keberhasilan Eropa tidak bisa dipisahkan dari pemerintah Islam di Spanyol
karena dari islam Spanyol Eropa banyak menimba ilmu. Periode klasik ketika Islam
mencapai masa keemasan, Spanyol merupakan pusat peradapan Islam yang paling
penting yang dapat menyaingi bagdad ditimur. Pada saat itu orang
Eropa Kristen banyak belajar diperguruan-perguruan tinggi Islam. Islam menjadi
“guru” bagi orang-orang Eropa. Masa kekuasaan Muawiyyah yang menjadi kekuasaan
Bani Umayyah, pemerintahan bersifat demokratis berubah menjadi
“monarchiheridetis” (kerajaan turun temurun) kekuasaan mua’awiyah diperoleh
melalui kekerasan, diplomasi, dan tipu daya tidak dengan pemilihan atau dengan
suara terbanyak. Kepemimpinan muawiyyah secara turun temurun dimulai ketika
Muawiyyah mewajibkan rakyatnya untuk menyatakan setia terhadap anaknya Yazid.
Muawiyyah mencontoh monarchi di Persia
dan Bezantium tetapi tetap dengan menggunakan istilah Khalifah. (Badri Yatim
1993 : 87).
Kekuasaan Bani Umayyah berumur
kurang lebih 90 tahun. Ibukota dipindahkan Muawiyyah dari Madinah ke Damaskus,
yang merupakan tempat beliau berkuasa pada saat menjabat sebagai Gubernur.
Khalifah besar dinasti Bani Umayyah adalah Muawiyyah ibnu Abi Sufyan, Abd Al_Malik
Ibn Marwan, al Walid Ibn Abdul Malik Umar
Ibn Abd al-Aziz dan Hasyim Ibn Abd Al-Malik (Badri Yatim 199 : 43)
II. PEMBAHASAN
A. Sejarah berdirinya Islam di Spanyol
Spanyol diduduki oleh Umat
Islam pada masa khalifah Al Walid (705-715M) salah satu khalifah dari Bani
Umayyah yang berpusat di Damaskus. Sebelum menaklukkan Spanyol umat Islam telah
menguasai Afrika Utara, dan menjadikan Afrika Utara sebagai salah satu propinsi
dari Dinasti bani Umayyah. Penguasaan sepenuhnya Afrika Utara terjadi pada masa
Khalifah Abdul Malik (685-705M) yang Gubernurnya Nu’man Al-Gahassani. Pada masa
khalifah Al Walid dengan gubernur Musa
Ibnu Nuseir dapat menguasai Aljazair dan Marokko. Selain itu daerah-daerah
bekas jajahan Barbar. Penaklukan atas Afrika utara itu pertamakali dikalahkan
sampai menjadi salah satu profinsi dari khilafah Bani Umayyah selam 53 H. mulai
30 H- 83 H. Sebelum dikalahkan umat Islam kawasan ini menjadi terdapat
kantung-kantung yang menjadi basis kekuasaan Romawi yaitu kerajaan Ghotick.
Kerajaan tersebut sering menghasud rakyat agar membuat kerusuhan dan menentang
kekuasaan Islam. Setelah kawasan ini benar-benar dapat dikuasai umat Islam
mulai memusatkan perhatianya menaklukkan Spanyol. Afrika utara merupakan tempat
batu loncatan bagi kaum muslimin dalam penaklukan Spanyol. (Murodi 2003 : 50)
Dalam penaklukan Spanyol
terdapat tiga pahlawan Islam yang terkenal yang sangat berjasa (Tharif Ibnu
Malik, Thariq Ibnu Ziyad, Musa ibn Nusahair) tahun 711 M. Musa Ibn Nushair
mengirim pasukan kespanyol sebanyak 7000 orang dalam pimpinan Thoriq Ibn Ziyad.
Sehingga thariq banyak dikenal sebagai penakluk Spanyol. Dalam pertempuran
disuatu tempat ynag diberi nama Bakkah, Raja Roderick dapat dikalahkan sehingga
pasukan Thariq dapat mengalahkan kota-kota penting seperti Cordova, Granada,
dan Toledo (ibukota kerajaan Ghoth) Sebelum Toledo dapat dikalahkan Musa Ibn
Nushair mengirimkan pasukan pembantu sebanyak 5000 orang sehingga pasukan
berjumlah 12000 itupun masih belum sebanding dengan jumlah musuh. Musa Ibn
Nushair melibatkan diri membantu pasukan Thariq dengan pasukan yang besar
sehingga dapat menguasai daerah-daerah Sidonia, Karmona, Seville dan Merida
serta mengalahkan penguasa kerjaan Ghotick Theodomir, dan ia bergabung dengan pasukan
Thoriq di Toledo sehingga kota penting Spanyol dapat dikuasai. Selain itu masih
banyak penyerangan-penyerangan oleh umat Islam seperti avirigon tahun 734 M
Lyon tahun 743 m dan pulau-pulau deilaut tengah Majurca, Corsia, Sardinia,
Creta, Rhodes, Cyprus dan sebagian Sicilia jatuh juga kepemerintahan Bani
Umayyah (Badri Yatim 1993 : 90)
B. Perkembangan Islam di Spanyol
Selama Islam berhasil
menempati wilayah Spanyol Islammemainkan peranan yang amat besar. Masa tersebut
berlangsung selama lebih dari tujuh setengah abad. Sejarah tersebut dilalui
melalui beberapa periode, yaitu :
1. Periode
pertama (711-755M)
Periode ini stabilitas politik
negeri Spanyol belum tercapai secara sempurna, gangguan-gangguan masih terjadi
baik dari dalam negri maupun luar negeri. Sering terjadi konflik internal dan External
maka pada periode ini Islam Spanyol belum memasuki kegiatan pembangunan
dibidang perdaban dan dan kebudayaan. Periode ini berakhir pada datangnya Abd
Al rahman Al Dakhil kespanyol tahun 138 H/755M.
2. Periode Kedua (755-912M)
Pada periode ini dibawah
pimpinan pemerintahan seseorang yan
bergelar amir. Amir pertama Abdurrahman I dengan gelar Al Dakhil tahun
138H/755M (yang masuk Spanyol) Beliau keturunan Bani Umayyah yang berhasil dari
kerajaan bani Abas. Periode ini Umat Islam Spanyol mulai memperoleh
kemajuan-kemajuan dalam bidang politik maupun peradaban. Abdur Rahman Al-Dakhil
mendirikan masjid Cordova dan sekolah-sekolah dikota-kota besar. Selain itu
Hisyam dikenal sebagai penguasa yang berjasa menegakkan hukum Islam dan Hakam
dikenal pembaharu dalam bidang kemiliteran sedangkan Abdur Rahman Al-aushat
dikenal dengan penguasa yang cinta ilmu. Gangguan politik yang paling serius
adalah dari umat islam sendiri.
3. Periode
ketiga (912-1013M)
Periode ini berlangsung mulai
pemerintahan Abd Al-Rahman III yang bergelar “An-Nasir” sampai munculnya
raja-raja kelompok Muluku Al-Thawaif . Spanyol diperintah oleh penguasa dengan
gelar Khalifah. Umat Islam Spanyol mencapai puncak kemajuan dan kejayaan yang
dapat menyaingi kejayaan Abasiah di Bagdad. Pemerintahan ini berhasil
mendirikan Universitas Cordova dengan perpustakaan yang memiliki koleksi buku
ratusan ribu
4. Periode
keempat 91013-1086M)
Spanyol terpecah menjadi
beberapa bagian terkecil dibawah pemerintahan raj-raja golongan atau
Al-Mulukuth-Thawaif yang terpusat di Seville, Cordova, Toledo dan sebagainya. pada periode ini
kehidupan intelektual terus berkembang.
5. Periode kelima (1086-1248M)
Periode ini meskipun masih
dalam kedaan terpecah tapi terdapat suatu kekuatan yang dominan yaitu Dinasti
Murobithun (1086-1143M) dan Muwahidun (1146-1235M)
6. Periode
keenam (1248-1492M)
Islam hanya berkuasa digranada
dibawah Dinasti Bani Ahmar (1232-1492 M). Peradaban mulai maju tetapi secara
politik hanya pada wilayah kecil saja. (Badri Yatim 199 : 100)
C.
Kemajuan
Peradaban
Kekuasaan Islam di Spanyol mengalami
kejayaan lebih dari tujuh abad sehingga dapat mencapai kemajuan dalam beberapa
bidang :
1. Kemajuan
Intelektual
a. Filsafat
Islam di Spanyol mencatat
lembaran buday yang sangat berlian dalam bentangan sejarah Islam. Berperan
sebatas jembatan penyeberangan yang dilalui Ilmu pengetahuan Yunani-Arab ke
Eropa . Minat terhadap Filsafat dan ilmu pengetahuan berkembang pada abad 9 M.
Pada abad 12 M menjadi saksi seorang pengikut Aristoteles terbesar digelanggang
filsafat dalam Islam, yaitu Ibn Rusyd dari Cordova.
b. Sains
Ilmu kedokteran Musik,
Matematika, Astronomi, kimia berkembang baik. Abbas Ibn Farnar tokoh ilmu kimia
dan Astronomi dan berhasil menemukan pembuatan kaca dari batu, Ibrahim Ibn
Yahya Al-Naqqash terkenal dalam ilmu astronomi dan dapat menemukan waktu
terjadinya gerhana matahari.
c. Eiqh
Spanyol terkenal bermadzhab Maliki yang dibawa oleh Ziyad Ibn
Abdur Rahman dan kemudian dilanjutkan Ibn Yahya yang menjadi Qhodli masa
Hasdyim Ibn Abdur Rahman.
d. Musik dan Kesenian
Spanyol mencapai kecemerlangan
dengan tokoh Al-Hasan Ibn Nafi’ dengan julukan Zaryab dan beliau terkenal dalam
penggubah lagu
e. Bahasa dan Sastra
Bahasa arab menjadi bahasa
administrasi dalam penerintahan Islam Spanyol. Dan dapat diterima oleh orang
Islam dan Non Islam bahkan orang Spanyol menonmor duakan bahasa aslinya. (Badri Yatim 199 : 103)
2.
Kemegahan pembangunan Fisik
a. Cordova
Merupakn ibukota Spanyol
sebelum Islam, yang kemudian diambil alih oleh Bani Umayyah. Kota ini dibangun dan diperindah, jembatan
dibangun diatas sungai yang mengalir terdapat taman-taman, pohon-pohon dan
bunga-bunga yang indah-indah sealin itu masjid Cordova.
b. Granada
Merupakan tempat pertahanan
terakhir umat Islam Spanyol. Yang terkumpul sisa-sisa kekuatan Arab dan pemikir
Islam. Posisi Cordova diambil Granada
masa-masa akhir kekuasaan Islam Spanyol. Istana Al-Hamra yang indah dan megah
merupakan pusat dan puncak ketinggian arsitektur Spanyol Islam. Istan
dikelilingi tanaman indah selain itu adanya kota dan istana Al-Zahra, istan Al-Gazar,
menara Giril. (Badri Yatim 199 : 104)
III. KESIMPULAN
1. Umat Islam menduduki Spanyol pada masa
khalifah Al Walid (705-715M) salah satu khalifah dari Bani Umayyah yang
berpusat di Damaskus.
2. Perkembangan
Islam di Spanyol selama enam periode mulai tahun 711 M – 1492 M
3. Kemajuan peradaban Islam Spanyol terdiri dari
kemajuan Intelektual (Filsafat, sans, fiqh, musik dan kesenian, bahasa dan
sastra) dan Fisik (Cordova dan Granada )
DAFTAR PUSTAKA
1.
Dr. H. Badri Yatim, Sejarah Peradaban
Islam, Jakarta
: 1999.
2.
Drs. Murodi, Sejarah Kebudatyaan Islam,
Jakarta : Toha
Putra, 2003.

No comments:
Post a Comment