BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kecerdasan
manusia tidak seluruhnya merupakan ciri yang ditentukan secara genetika, karena
pengetahuan manusia diperoleh melalui proses belajar. Apakah dari orang tua,
lingkungan belajar ataupun lingkungan bermain. Karena betapapun cerdasnya
seseorang dalam arti IQnya jika lingkungan kurang mendukungmaka tidak akan
memperoleh hasil secara maksimal terkadang juga sebaliknya walaupun IQ
seseorang pas-pasan dalam arti standart juga dapat memperoleh suatu hasil yang
sangat memuaskan. Lingkungan merupakan salah satu factor yang mendukung dalam
menentukan corak pendidikan Islam yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap anak
didik. Lingkungan yang dimaksud disini adalah suatu keadaan disekitar yang
mempengaruhi pendidikan anak. (Hakim, 2001 : 159)
Teori
Heriditas jika kita kaitkan dengan pendidikan dimana mempunyai pertautan dengan
aliran nativisme ternyata ditolak oleh aliran Empirisme. Kaum rasionalisme
lebih banyak berpegang pada aliran Empirisme yang pada garis besarnya aliran
ini mengatakan bahwa manusia itu ditentukan oleh lingkungan.
Pada
perkembangan berikutnya ada aliran modern yaitu aliran Konvergensi. Aliran ini tidak
mengunggulkan pembawaan juga tidak mengunggulkan lingkungan tetapi
tengah-tengah. Aliran ini mengatakan bahwa manusiaitu disamping ditentukan
factor pembawaan juga dipengaruhi oleh factor lingkungan yang ikut membesarkan
dalam pertumbuhan dan perkembangan pada diri anak.
Lingkungan
tetap menjadi bagian terpenting yang selalu dibicarakan dalam filsafat pendidikan
Islam. Ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan terhadap perkembangan
manusia dalam kaitanya dengan pendidikan Islam.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
dan Lingkup Lingkungan Pendidikan Islam.
Lingkungan
pendidikan menunjuk kepada situasi dan kondisi yang mengelilingi dan mempunyai
pengaruh terhadap perkembangan pribadi terhadap perkembangan pribadi (Aly, 1999
: 209 )
Menurut
Indrakusuma (1973 : 84) " Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada diluar
diri anak yang memberi pengaruh terhadap perkembangan"
Dari
kedua definisi tersebut lingkungan memberikan pengaruh, dorongan dan juga
merupakan arena yang memberi kesempatan kepada kemungkinan-kemungknan
(pembawaan) yang ada pada diri anak untuk berkembang.
Lingkungan
pendidikan dibagi menjadi dua :
1. Lingkungan
sekitar (milieu), yaitu segala keadaan : benda, orang, serta kejadian atau
peristiwa di sekeliling peserta didik, meskipun tidak dirancang sebagai alat
pendidikan. Keadaan-keadaan tersebut mempunyai pengaruh terhadap pendidikan
baik positif atau negatif.
2. Pusat-pusat
pendidikan, yaitu tempat, organisasi dan kumpulan manusia yang dirancang
sebagai sarana pendidikan. (Aly, 1999 : 209 )
Ruang
lingkup lingkungan pendidikan Islam, mencakup segala sesuatu baik situasi
maupun kondisi yang mengelilingi dan berpengaruh terhadap perkembangan peserta
didik baik sesuatu itu dirancang maupun tidak
B. Pengaruh Lingkungan Dalam Pendidikan Isalam.
Lingkungan punya pengaruh yang
besar terhadap pendidikan Islam baik pengaruh positif maupun negatif.
Lingkungan yang dapat mempengaruhi pendidikan Islam adalah :
1. Lingkungan
sekitar ( milieu ), terdiri dari lingkungan
alam.
a. Lingkungan alam yang mempunyai pengaruh
terhadap pendidikan Islam antara lain
:
§ Kondisi
iklim seperti daerah beriklim dingin, sedang dan panas. Kondisi tersebut dapat
menyebabkan orang mempunyai kebiasaan dan sifat tertentu. Hal ini sangat berpengaruh
terhadap kebijakan pendidikan Islam dan sangat mempengaruhi perilaku peserta
didik.
§ Letak
geografis, seperti daerah partai dan daerah pedalaman. Daerah pantai dengan
kehidupan nelayan yang selalu nbertempur melawan gelombanng dapat membuat orang
berwatak keras, sementara daerah pedalaman dengan kehidupan pertanian dapat
membuat orang berwatak lemah leambut.
Keadaan
tanah seperti kering, tandus dan gersang, mempunyai pengaruh yang berbeda
dengan daerah yang subur, dimana penghidupan tidak merupakan beban yang berat. (Indrakusuma,
1973 : 123)
b. Lingkungan sosial meliputi lingkungan
keluarga dan masyarakat.
Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang
utama, karena dalam keluarga ini anak pertama-tama mendapat didikan dan
bimbingan. Dan selain itu sebagian besar kehidupan anak adalah didalam
keluarga. (Indrakusuma, 1973 : 109)
Lingkungan
keluarga merupakan penentu uatama bagi pertumbuhan dan perkembnagn anak, terlebih
pada kaitannya dengan perkembangan pendidikan keagamaan. Sejak kecil sebelum
menginjak usia sekolah harus sudah ditanamkan keagamaan. Sebab anak pada masa
yng demikian dalam keadaan masih bersih dan mudah dipengaruhi seoerti kertas
putih yang bersih belum ada coretan sedikitpun. Sesuai sabda Nabi Muhammad
dalam hadits :
ما
من مولود الا يولد علىالفطرة فابواه يهودانه أو ينصرانه أويمجسان
Artinya : " Tidaklah anak yang
dilahirkan itu kecuali telah membawa fitroh (kecenderungan untuk percaya kepada
Allah), maka kedua orang duanya yang menjadikan anak tersebut beragama Yahudi,
Nasroni, Majusi". (H.R. Muslim)
Keadaan lingkungan keluarga yang dapat
mempengaruhi terhadap pendidikan antara lain :
-
Perlakuan orang
tua terhadap anak saeperti perilaku lemah lembut atau kasar.
-
Kedudukan anak
dalam keluarga, anak sulung, anak tengah, atau anak bungsu.
-
Status anak dalam
keluarga, anak kandung, anak tiri atau anak asuh.
-
Besar kecilnya
keluarga separti anak tunggal atau anak dengan banyak saudara.
-
Ekonomi keluarga
dan pola hidupnya.
-
Pendidikan orang
tua.
Lingkungan masyarakat yang mempangaruhi
terhadap pendidikan Islam diantaranya :
- Situasi politik seperti keadaan perang atau
damai, dan pemerintah yang memberi atau maeninidas kebebasan.
- Situasi ekonomi seperti negara miskin,
negara berkembang, atau negara maju.
- Situasi sosial tidak tertib terjadi
penyelewengan, manipulasi, korupsi mengakibatkan jiwa anak menjadi kehal-hal
negative pula.
- Situasi keamanan yang tidak terjamin yang
menyebabkan pelanggaran-pelanggaran norma, perampasan, penodongan dan
sebagainya akan mengakibatkan anak kearah tidak tertib juga. (Indrakusuma, 1973
: 126)
2. Pusat-pusat Pendidikan.
Yang dimaksud dengan
pusat-pusat pendidikan adalah tempat manapun yang dapat memberi kesempatan
kepada seorang muslim untuk memperoleh pendidikan., seperti madrasah, masjid,
sekolah-sekolah umum dan sebagainya. ( Aly, 1999 : 211 )
Pusat-pusat pendidikasn ini
punya pengaruh yang sangat besar sebab tempat ini memang dirancang sebagai
sarana pendidikan.
C. Lingkungan Positif dan Negatif dalam pendidikan
Islam.
Belajar diartikan sebagai proses perubahan
tingkah laku pada individu berkat adanya interaksi antar individu dan individu
dangan lingkunganya. (Usman, 2001:5 ).
Lingkungan
sangat mempengaruhi proses belajar mengajar, baik pengaruh positif maupun
negatif. Oleh karena itu maka secara garis besar lingkungan dalam pendidikan
Islam dapat dikata gorikan menjadi dua yaitu lingkungan positif dan lingkungan
negatif.
1. Lingkungan
positif adalah lingkungan yang dapat menunjang proses perubahan tingkah laku
peserta didik ke arah yang positif, misalnya dari tidak bisa maenjadi bisa,
dari ragu menjadi yakin dan dari tidak sopan menjadi sopan. Atau dengan kata
lain lingkungan yang baik adalah lingkungan yang bersifat menantang dan
merangsang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan dalam
mencapai tujuan.
2. Lingkungan
negatif adalah lingkungan yang bisa mengganggu atau menghambat proses perubahan
tungkah laku peserta didik kea rah positif atau bahkan mempengaruhi terjadinya
perubahan peserta didik ke arah yang negatif. Yang dimaksud negatif adalah
perubahan yang bertentangan dengan tujuan pembelajaran, misalnya dari bisa
menjadi tidak bisa, dari yakin menjadi ragu dan dari sopan menjadi tidak sopan.
3. Akan tetapi di sini perlu depertegas bahwa
ukuran baik dan tidak baik dikembalikan pada ukuran syari’at Islam sebab
pembicaraan kita adalah lingkungan pendidikan Islam. (Usman, 2001:10)
D. Pembinaan Lingkungan Dalam Pendidikan Islam.
Oleh karena lingkungan punya pengaruh yang tuidak kecil dalam
pendidikan Islam, maka dalam rangka menunjang keberhasilan pendidikan, pelu
adanya pembinaan lingkungan dalam pendidikan Islam. Adapun sekedar tawaran
alternatif dalam proses pembinaan lingkungan adalah sebagai berikut :
1. Memberdayakan
lingkungan sekitar.
Pemberdayaan
lingkungan adalah terkait dengan lingkungan alam yang telah ada, diberdayakan
atau dimanfatakan semaksimal mungkin sebagai sarana penunjang proses belajar
mengajar, misalnya pendidikan yang ada dipesisir harus memanfaatkan laut
sebagai sarana pembelajaran.
2. Menciptakan
kondisi lingkungan.
Menciptakan
kondisi lingkungan yang bisa menunjang keberhasilan pembelajaran, hal ini
terkait dengan lingkungan yang bisa dibentuk atau dirancang, misalnya
menciptakan lingkungan yang harus menggunankan bahasa arab, sebagai penunjang
pembelajaran bahasa arab.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas dapat kami
simpulkan :
1. Lingkungan
punya pengaruh yang sangat besar terhadap pendidikan Islam.
2. Lingkungan
pendidikan islam ada dua macam yaitu lingkungan alam dan pusat – pusat
pendidikan.
3. Disamping
itu lingkungan juga ada dua katagori yaitu lingkungan positif dan lingkungan
negatif.
4. Sebagai
pengelola pendidikan harus mampu memberdayakan lingkungan yang telah ada
sebagai penunjang pendidikan dan harus mampu menciptakan lingkungan yang
kondusif dalam dunia pendidikan Islam.
DAFTAR RUJUKAN
Aly
Hery Noer, 1999. Ilmu Pendidikan Islam, Ciputat : Logos Wacana Ilmu dan Pemikiran.
Hakim
Andi dkk, 2001, Pendidikan Agama dan Akhlaq, Jakarta : Logos.
Indrakusuma
Amir Daien, 1973. Pengantar ilmu Pendidikan, Surabaya : Usaha
Nasional.
Usman
Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, 2001, Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.

No comments:
Post a Comment