Friday, October 13, 2017

MAKALAH LINGKUNGAN PENDIDIKAN ISLAM




BAB I 
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

          Kecerdasan manusia tidak seluruhnya merupakan ciri yang ditentukan secara genetika, karena pengetahuan manusia diperoleh melalui proses belajar. Apakah dari orang tua, lingkungan belajar ataupun lingkungan bermain. Karena betapapun cerdasnya seseorang dalam arti IQnya jika lingkungan kurang mendukungmaka tidak akan memperoleh hasil secara maksimal terkadang juga sebaliknya walaupun IQ seseorang pas-pasan dalam arti standart juga dapat memperoleh suatu hasil yang sangat memuaskan. Lingkungan merupakan salah satu factor yang mendukung dalam menentukan corak pendidikan Islam yang tidak sedikit pengaruhnya terhadap anak didik. Lingkungan yang dimaksud disini adalah suatu keadaan disekitar yang mempengaruhi pendidikan anak. (Hakim, 2001 : 159)
          Teori Heriditas jika kita kaitkan dengan pendidikan dimana mempunyai pertautan dengan aliran nativisme ternyata ditolak oleh aliran Empirisme. Kaum rasionalisme lebih banyak berpegang pada aliran Empirisme yang pada garis besarnya aliran ini mengatakan bahwa manusia itu ditentukan oleh lingkungan.
          Pada perkembangan berikutnya ada aliran modern yaitu aliran Konvergensi. Aliran ini tidak mengunggulkan pembawaan juga tidak mengunggulkan lingkungan tetapi tengah-tengah. Aliran ini mengatakan bahwa manusiaitu disamping ditentukan factor pembawaan juga dipengaruhi oleh factor lingkungan yang ikut membesarkan dalam pertumbuhan dan perkembangan pada diri anak.
          Lingkungan tetap menjadi bagian terpenting yang selalu dibicarakan dalam filsafat pendidikan Islam. Ada pengaruh yang signifikan antara lingkungan terhadap perkembangan manusia dalam kaitanya dengan pendidikan Islam.


BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian dan Lingkup Lingkungan Pendidikan Islam.

Lingkungan pendidikan menunjuk kepada situasi dan kondisi yang mengelilingi dan mempunyai pengaruh terhadap perkembangan pribadi terhadap perkembangan pribadi (Aly, 1999 : 209 )
Menurut Indrakusuma (1973 : 84) " Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada diluar diri anak yang memberi pengaruh terhadap perkembangan"
Dari kedua definisi tersebut lingkungan memberikan pengaruh, dorongan dan juga merupakan arena yang memberi kesempatan kepada kemungkinan-kemungknan (pembawaan) yang ada pada diri anak untuk berkembang.
Lingkungan pendidikan dibagi menjadi dua :
1.   Lingkungan sekitar (milieu), yaitu segala keadaan : benda, orang, serta kejadian atau peristiwa di sekeliling peserta didik, meskipun tidak dirancang sebagai alat pendidikan. Keadaan-keadaan tersebut mempunyai pengaruh terhadap pendidikan baik positif atau negatif.
2.   Pusat-pusat pendidikan, yaitu tempat, organisasi dan kumpulan manusia yang dirancang sebagai sarana pendidikan. (Aly, 1999 : 209 )
Ruang lingkup lingkungan pendidikan Islam, mencakup segala sesuatu baik situasi maupun kondisi yang mengelilingi dan berpengaruh terhadap perkembangan peserta didik baik sesuatu itu dirancang maupun tidak

B. Pengaruh Lingkungan Dalam Pendidikan Isalam.

Lingkungan punya pengaruh yang besar terhadap pendidikan Islam baik pengaruh positif maupun negatif. Lingkungan yang dapat mempengaruhi pendidikan Islam adalah :
1.   Lingkungan sekitar ( milieu ),  terdiri dari lingkungan alam.
a.  Lingkungan alam yang mempunyai pengaruh terhadap pendidikan Islam antara    lain :
§  Kondisi iklim seperti daerah beriklim dingin, sedang dan panas. Kondisi tersebut dapat menyebabkan orang mempunyai kebiasaan dan sifat tertentu. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kebijakan pendidikan Islam dan sangat mempengaruhi perilaku peserta didik.
§  Letak geografis, seperti daerah partai dan daerah pedalaman. Daerah pantai dengan kehidupan nelayan yang selalu nbertempur melawan gelombanng dapat membuat orang berwatak keras, sementara daerah pedalaman dengan kehidupan pertanian dapat membuat orang berwatak lemah leambut.
Keadaan tanah seperti kering, tandus dan gersang, mempunyai pengaruh yang berbeda dengan daerah yang subur, dimana penghidupan tidak merupakan beban yang berat. (Indrakusuma, 1973 : 123)
b.  Lingkungan sosial meliputi lingkungan keluarga dan masyarakat.
  Lingkungan keluarga merupakan lingkungan yang utama, karena dalam keluarga ini anak pertama-tama mendapat didikan dan bimbingan. Dan selain itu sebagian besar kehidupan anak adalah didalam keluarga. (Indrakusuma, 1973 : 109)
Lingkungan keluarga merupakan penentu uatama bagi pertumbuhan dan perkembnagn anak, terlebih pada kaitannya dengan perkembangan pendidikan keagamaan. Sejak kecil sebelum menginjak usia sekolah harus sudah ditanamkan keagamaan. Sebab anak pada masa yng demikian dalam keadaan masih bersih dan mudah dipengaruhi seoerti kertas putih yang bersih belum ada coretan sedikitpun. Sesuai sabda Nabi Muhammad dalam hadits :

ما من مولود الا يولد علىالفطرة فابواه يهودانه أو ينصرانه أويمجسان

Artinya : " Tidaklah anak yang dilahirkan itu kecuali telah membawa fitroh (kecenderungan untuk percaya kepada Allah), maka kedua orang duanya yang menjadikan anak tersebut beragama Yahudi, Nasroni, Majusi". (H.R. Muslim)

 Keadaan lingkungan keluarga yang dapat mempengaruhi terhadap pendidikan antara lain :
-         Perlakuan orang tua terhadap anak saeperti perilaku lemah lembut atau kasar.
-         Kedudukan anak dalam keluarga, anak sulung, anak tengah, atau anak bungsu.
-         Status anak dalam keluarga, anak kandung, anak tiri atau anak asuh.
-         Besar kecilnya keluarga separti anak tunggal atau anak dengan banyak saudara.
-         Ekonomi keluarga dan pola hidupnya.
-         Pendidikan orang tua.
       Lingkungan masyarakat yang mempangaruhi terhadap pendidikan Islam diantaranya :
-   Situasi politik seperti keadaan perang atau damai, dan pemerintah yang memberi atau maeninidas kebebasan. 
-   Situasi ekonomi seperti negara miskin, negara berkembang, atau negara maju.
-  Situasi sosial tidak tertib terjadi penyelewengan, manipulasi, korupsi mengakibatkan jiwa anak menjadi kehal-hal negative pula.
-   Situasi keamanan yang tidak terjamin yang menyebabkan pelanggaran-pelanggaran norma, perampasan, penodongan dan sebagainya akan mengakibatkan anak kearah tidak tertib juga. (Indrakusuma, 1973 : 126)
2. Pusat-pusat Pendidikan.
Yang dimaksud dengan pusat-pusat pendidikan adalah tempat manapun yang dapat memberi kesempatan kepada seorang muslim untuk memperoleh pendidikan., seperti madrasah, masjid, sekolah-sekolah umum dan sebagainya. ( Aly, 1999 : 211 )
Pusat-pusat pendidikasn ini punya pengaruh yang sangat besar sebab tempat ini memang dirancang sebagai sarana pendidikan.

C. Lingkungan Positif dan Negatif dalam pendidikan Islam.

     Belajar diartikan sebagai proses perubahan tingkah laku pada individu berkat adanya interaksi antar individu dan individu dangan lingkunganya. (Usman, 2001:5 ).
     Lingkungan sangat mempengaruhi proses belajar mengajar, baik pengaruh positif maupun negatif. Oleh karena itu maka secara garis besar lingkungan dalam pendidikan Islam dapat dikata gorikan menjadi dua yaitu lingkungan positif dan lingkungan negatif.
1.   Lingkungan positif adalah lingkungan yang dapat menunjang proses perubahan tingkah laku peserta didik ke arah yang positif, misalnya dari tidak bisa maenjadi bisa, dari ragu menjadi yakin dan dari tidak sopan menjadi sopan. Atau dengan kata lain lingkungan yang baik adalah lingkungan yang bersifat menantang dan merangsang siswa untuk belajar, memberikan rasa aman dan kepuasan dalam mencapai tujuan.
2.   Lingkungan negatif adalah lingkungan yang bisa mengganggu atau menghambat proses perubahan tungkah laku peserta didik kea rah positif atau bahkan mempengaruhi terjadinya perubahan peserta didik ke arah yang negatif. Yang dimaksud negatif adalah perubahan yang bertentangan dengan tujuan pembelajaran, misalnya dari bisa menjadi tidak bisa, dari yakin menjadi ragu dan dari sopan menjadi tidak sopan.
3.   Akan tetapi di sini perlu depertegas bahwa ukuran baik dan tidak baik dikembalikan pada ukuran syari’at Islam sebab pembicaraan kita adalah lingkungan pendidikan Islam. (Usman, 2001:10)

D. Pembinaan Lingkungan Dalam Pendidikan Islam.

     Oleh karena lingkungan punya pengaruh yang tuidak kecil dalam pendidikan Islam, maka dalam rangka menunjang keberhasilan pendidikan, pelu adanya pembinaan lingkungan dalam pendidikan Islam. Adapun sekedar tawaran alternatif dalam proses pembinaan lingkungan adalah sebagai berikut :
1.   Memberdayakan lingkungan sekitar.
          Pemberdayaan lingkungan adalah terkait dengan lingkungan alam yang telah ada, diberdayakan atau dimanfatakan semaksimal mungkin sebagai sarana penunjang proses belajar mengajar, misalnya pendidikan yang ada dipesisir harus memanfaatkan laut sebagai sarana pembelajaran.
2.   Menciptakan kondisi lingkungan.
                   Menciptakan kondisi lingkungan yang bisa menunjang keberhasilan pembelajaran, hal ini terkait dengan lingkungan yang bisa dibentuk atau dirancang, misalnya menciptakan lingkungan yang harus menggunankan bahasa arab, sebagai penunjang pembelajaran bahasa arab.






BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

     Berdasarkan pembahasan diatas dapat kami simpulkan :
1.   Lingkungan punya pengaruh yang sangat besar terhadap pendidikan Islam.
2.   Lingkungan pendidikan islam ada dua macam yaitu lingkungan alam dan pusat – pusat pendidikan.
3.   Disamping itu lingkungan juga ada dua katagori yaitu lingkungan positif dan lingkungan negatif.
4.   Sebagai pengelola pendidikan harus mampu memberdayakan lingkungan yang telah ada sebagai penunjang pendidikan dan harus mampu menciptakan lingkungan yang kondusif dalam dunia pendidikan Islam.















DAFTAR RUJUKAN

Aly Hery Noer, 1999. Ilmu Pendidikan Islam,  Ciputat : Logos Wacana Ilmu dan Pemikiran.

Hakim Andi dkk, 2001, Pendidikan Agama dan Akhlaq, Jakarta : Logos.

Indrakusuma Amir Daien, 1973. Pengantar ilmu Pendidikan, Surabaya : Usaha Nasional.

Usman Moh. Uzer, Menjadi Guru Profesional, 2001, Bandung : PT Remaja Rosdakarya.



                    



No comments:

Post a Comment

MAKALAH VARIABEL DAN HIPOTESA PENELITIAN

VARIABEL DAN HIPOTESA PENELITIAN PENDAHULUAN Ilmu pengetahuan pada hakekatnya muncul karena adanya rasa ingin tahu yang tinggi d...